ProkopimSkw – Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, SE, MH hadir secara daring di TCM Room sebagai Keynote Speaker di acara Seminar Dies Natalis ke-20 Program Studi Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, Kamis (3/6/2021).
Wali Kota Singkawang menjadi narasumber di acara seminar hari kedua, bersama Wali Kota Sawahlunto dan Bupati Minahasa Utara.
Menurut sejarah, perkembangan budaya di Kota Singkawang bermuara dari keberadaan kelompok masyarakat, antara lain suku Tionghoa, Dayak dan Melayu
Sampai saat ini Kota Singkawang memiliki 17 kelompok paguyuban etnis. Keanekaragaman etnis dan budaya yang ada di Singkawang adalah kekayaan non alam yang menjadi nilai lebih dan daya tarik wisata Kota Singkawang. Pemerintah Kota Singkawang berkomitmen untuk membangun Kota Singkawang dengan tetap menjaga kelestarian dan keharmonisan antar budaya.
Pemerintah Kota Singkawang mempromosikan Residentiele Afdeeling (Mess Daerah sekarang), Rumah Bosscha, Rumah Marga Tjhia, Vihara Tri Dharma Bumi Raya, Masjid Agung dan Masjid Raya Kota Singkawang, Gereja St. Fransiskus Asisi, dan beberapa tempat lainnya yang menjadi ciri khas keberagaman yang dimiliki Kota Singkawang.
Kota Singkawang juga terkenal dengan Cap Go Meh, event budaya yang sudah masuk ke dalam Kalender Pariwisata Nasional bahkan dunia.
“Dengan pendekatan seperti ini, kami mempromosikan Kota Singkawang dengan keberagaman adat budaya dan keharmonisan masyarakat di Kota Singkawang. Hal itu dibuktikan dengan 2 (dua) kali memperoleh Predikat Kota Toleran se-Indonesia. Yang terbaru kami juga mendapatkan program Kota Pusaka, yaitu penataan kota yang didalamnya terdapat cagar budaya sehingga mempunyai konsep pembangunan dengan menonjolkan ciri khas kebudayaan di Singkawang,”
Daftar Artikel : Pemerintah Kota Singkawang Optimalkan Pengelolaan Air Bersih di Kota Singkawang Bersama Perumda AMGP
Penelusuran terkait :
pengembangan kota singkawang | pengembangan kota singkawang | peta kota singkawang